Propaganda #BioskopMusik II (Epilog)
Oleh Desta Wasesa
Dari berbagai macam definisi tentang film dokumenter, saya cenderung sepakat dengan pemikiran Misbach Yusabiran. Sutradara, penulis, sastrawan, sekaligus sosok yang disebut-sebut sebagai pelopor dokumentasi film di Indonesia itu percaya bahwa dokumenter merupakan suatu aktivitas pengumpulan arsip yang diolah secara kreatif, bertujuan mempengaruhi penonton, sekaligus dekat dengan propaganda.
Kecenderungan menguat ketika menjadi sukarelawan #BioskopMusik II Pehagengsi di Kedai Kopi Kantin belum lama ini. Propaganda di sini tidak bersifat ontologis, tentang mana yang benar dan mana yang salah maupun aksiologis macam Leni Riefenstahl’s di “Triumph of the Will” atau “The Wandering Jew” Goffredo Alessandrini.
12 dokumenter musik dalam #BioskopMusik II memengaruhi lalu menggiring penonton