#Pehagengster

(Day 3-Tiba-tiba Sidoarjo-Final) Skena, kolektif, zine, dan apapun di antaranya adalah tamu asing yang datang dengan salam sopan dan menempel padaku yang serba ‘gumunan’ ini | Oleh: Dinda OK

Fun fact, seharusnya acara kami sudah sampai di hari kedua saja. Alias di hari ketiga pagi, kami harus balik kandang. Itu adalah rencana awalnya. Bahkan kami sudah beli tiket. Tapi lah dalahhhh kami tiba-tiba ditelfon oleh Pak Ikin (salah satu peserta pelatihan BBPPMPV yang kami ampu tahun lalu) dan meminta kami ke Sidoarjo. Pak Ikin menghubungi kami untuk ngajar di H-3 keberangkatan kami ke Malang. Jadilah agenda hari ketiga kami adalah mlipir ke kota yang identik dengan lumpur Lapindonya itu.


Di hari ketiga, kami beneran dijemput, tapi bukan sama gocar. Tapi sama Pak Rosul namanya. Beliau adalah salah satu guru dari sekolah tempat kami sharing ilmu kepada bapak dan ibu guru di SMK Sumber Ilmu Sidoarjo, tujuan kami workshop kreatif mindset di Sidoarjo. Banyak hal yang membuat kami terpantik. Tapi ada hal yang membuat kami tertawa, misalnya Pak Ikin yang sekarang identik dengan jenggot panjangnya. Karena dulu waktu mengikuti pelatihan di BBPPMPV beliau ini tampil paling klimis dengan jenggot tipis.

Agak sedih sih, karena waktu kami terbatas dan agak terburu-buru. Meskipun beberapa kejadiannya memberikan pengalaman menyenangkan tersendiri ketika dibawa pulang ke Jogja.

Oh iya, terimakasih ya teman-teman Sidoarjo, berkatmu kami banyak makan di kereta. Mudah-mudahan ada kesempatan lainnya kita bisa bersua lagi dengan situasi dan kondisi yang lebih lama dan dengan energi yang lebih mangtap!

Meski baru berkenalan dengan skenaan regional Jawa Timur di tiga hari dua malam pertemuan, ada beberapa hal yang aku bawa pulang ke Jogja.

Bahwa skena tidak hanya menyoal mereka yang bergerombol memakai baju hitam, tidak hanya mereka yang memakai pakaian oversized dengan aksesoris yang mentereng. Buatku yang baru saja nyemplung di dunia skena, kolektif, dan teman-temannya, yang ku temukan adalah pertukaran energi yang begitu terasa seimbang. Tidak ada yang lebih dan tidak ada yang kurang. Pokoknya tidak mencintai sendirian lah.

Hal lain yang bisa ku temukan adalah kenyataan bahwa berjejaring itu mahal dan menyenangkan dengan berbagai suguhan persoalan manusia di dalam maupun luar lingkup seni. Kolektif dan skenaan ini hidup dari energi, dukungan dari kalangan fans kolektif (dan umum), serta ruang yang ada untuk tetap bertumbuh.

Mudah-mudahan, pertukaran energi yang aku rasakan tidak hanya sementara. Mariii kita jaga api ini agar tetap menyala! Ayo, mau ga bertukar energi?!


Baca cerita lainnya di sini:
Day 1 | Day 2 

_
Pehagengsi; Alter\Native
Pehagengsi powered by Mergo Konco Studio

0 Comments:

Post a Comment

Copyright © ALTER\NATIVE | Powered by Blogger
Design by Viva Themes | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com